Erik Prasetya
Nothing Found
It seems we can’t find what you’re looking for. Perhaps searching can help.
- Stories
- Suara Orang Muda: Demokrasi Hari Ini
- Cerita dari Timur
- Pameran DaringSejarah membuktikan aksi massa turut menentukan tatanan politik suatu negara, yang pada akhirnya mempengaruhi tatanan masyarakat hingga kehidupan personal warganya. Sejak ratusan tahun hingga hari ini, kita mengenal berbagai aksi massa dan unjuk rasa di berbagai negara juga tanah air sendiri, Indonesia. Salah satu pergerakan legendaris adalah “The Storming of the Bastille” yang mengawali Revolusi Prancis pada Juli 1789, dan berhasil menumbangkan sistem kerajaan dan membentuk Prancis menjadi negara republik. Hari-hari di tengah pandemi COVID-19, demonstrasi semarak berlangsung di berbagai negara, termasuk Indonesia. Kita mengikuti aksi unjuk rasa “Black Lives Matter” yang dipicu oleh kematian George Floyd di Amerika, disusul demonstrasi pro-demokrasi di Thailand serta menolak Omnibus Law yang mewarnai PSBB di Jakarta. Publik dapat menjadi bagian dari momen-momen peristiwa yang terjadi di berbagai lokasi aksi melalui foto-foto jepretan para pewarta foto dan fotografer, baik yang bekerja secara penuh maupun paruh waktu untuk berbagai media atau agensi. Dengan kamera dan segala perlengkapan perlindungan diri, mereka berada di garis depan diantara pendemo dan aparat keamanan. Mereka mempertaruhkan keselamatan diri dalam menjalani panggilan nurani atau profesi untuk merekam aksi massa dalam bingkai demi bingkai foto. Pameran daring dan video “Kesadaran Jalanan” oleh Erik Prasetya mengawali serial narasi yang akan ditampilkan dalam progam…
- Fotografer
- News
Erik Prasetya
Lahir: Padang, 15 Februari 1958
Pendidikan: Institut Teknologi Bandung, Jurusan Tambang
Bidang Fotografi yang digeluti:
Street Photography
Jurnalisme
Dokumenter
Komersial
Konsep estetik utama:
Banal Aesthetic
Buku:
Eros & Reformasi (2019)
Women on Street (2018)
On Street Photography (2014)
Seri kartupos Jakarta (2014)
Jakarta Banal Aesthetic (2010)
Read more
Karya dan Pameran:
Eros & Reformasi, solo exhibition, Teater Utan Kayu, Jakarta (2019)
Street Photography, solo exhibition, Galeri Salihara, Jakarta (2014)
Reciprocity, exhibition, Rotterdam Bienal Architecture (2010)
Open City Jakarta, exhibition, Erasmus Huis Jakarta (2010)
Art Conexion, Asian-German art collaboration, organized by Goethe Institute, Bangkok (2010)
City Space, exhibition, The Jakarta Arts Council (2008)
Imagining Jakarta, interdiciplinary project, Jakarta (2004)
CI Open Bienalle, Jakarta (2003)
Peristiwa penting dalam perjalanan fotografi:
Menjadi fixer untuk Sebastian Salgado di Jakarta(1997)
Mendirikan Click Photography (1994)
Memulai proyek pribadi memotret Jakarta, terutama poros Sudirman-Thamrin (1990)
Bekerja untuk provoke buku Asmat(1980-1990)
Currator Zhuang Wubin on Erik Prasetya: His images speak of the need to move away from the fetish that most photographers have... Prasetya has amassed a documentary journal of a Southeast Asian city--in this case, his adopted home of Jakarta—that has no parallel amongst the photographers from the region. …perhaps Prasetya's greatest contribution to contemporary SouthEast Asian photography is his idea of banal aesthetics, which he has thoroughly explored here. (Asian Art, October 2009)
Erik Prasetya termasuk dalam 20 fotografer paling berpengaruh di Asia menurut The Invisible Photography Asia pada tahun 2012.
Read Less