Sejarah membuktikan aksi massa turut menentukan tatanan politik suatu negara, yang pada akhirnya mempengaruhi tatanan masyarakat hingga kehidupan personal warganya.
Sejak ratusan tahun hingga hari ini, kita mengenal berbagai aksi massa dan unjuk rasa di berbagai negara juga tanah air sendiri, Indonesia. Salah satu pergerakan legendaris adalah “The Storming of the Bastille” yang mengawali Revolusi Prancis pada Juli 1789, dan berhasil menumbangkan sistem kerajaan dan membentuk Prancis menjadi negara republik. Hari-hari di tengah pandemi COVID-19, demonstrasi semarak berlangsung di berbagai negara, termasuk Indonesia. Kita mengikuti aksi unjuk rasa “Black Lives Matter” yang dipicu oleh kematian George Floyd di Amerika, disusul demonstrasi pro-demokrasi di Thailand serta menolak Omnibus Law yang mewarnai PSBB di Jakarta.
Publik dapat menjadi bagian dari momen-momen peristiwa yang terjadi di berbagai lokasi aksi melalui foto-foto jepretan para pewarta foto dan fotografer, baik yang bekerja secara penuh maupun paruh waktu untuk berbagai media atau agensi. Dengan kamera dan segala perlengkapan perlindungan diri, mereka berada di garis depan diantara pendemo dan aparat keamanan. Mereka mempertaruhkan keselamatan diri dalam menjalani panggilan nurani atau profesi untuk merekam aksi massa dalam bingkai demi bingkai foto.
Pameran daring dan video “Kesadaran Jalanan” oleh Erik Prasetya mengawali serial narasi yang akan ditampilkan dalam progam Photo-Demos. Edisi pertama ini akan menghadirkan fragmen perjalanan Erik Prasetya sebagai seorang manusia dan fotografer di Era Reformasi 98. Selanjutnya, kami akan menghadirkan narasi visual dari Indonesia dan negara lain.
Serial Pameran dan Diskusi Photo-Demos merupakan upaya untuk menampilkan manifesto para pewarta foto, fotografer, dan visual storyteller yang mempunyai kesadaran apa yang sedang terjadi di “rumah” mereka tinggal.
Dengan mendengar manifesto mereka, kita dapat terlibat dalam percakapan-percakapan bagaimana kesadaran pewarta foto dan fotografer di tengah perubahan-perubahan sosial yang terjadi. Kami berharap kesadaran mereka dapat menular pada orang yang mendengar manifesto visual mereka.